Selasa, 29 Desember 2015
Senin, 28 Desember 2015
Manajemen Koprasi
Diposting oleh
Unknown
di
12/28/2015 05:45:00 AM
HALAMAN
JUDUL Halaman
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………..……………..… i
KATA
PENGANTAR ……………………………………………………..…………….…. ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG …………………………………………..…………...……… 1
1.2 RUMUSAN
MASALAH ……………………………………..…………...…….…... 1
1.3 TUJUAN
PENULISAN ………..……………....…….…………………...…………. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PERENCANAAN (PLANNING) ………………………..………………………….
3
2.2 PENGORGANISASIAN (ORGANIZING) ……………...…………………………
5
2.3
PENGARAHAN (DIRECTING) ………………...…………………………………. 7
2.4. KOORDINASI
(COORDINATING) ………………………………………...…….. 8
25. PENGAWASAN (CONTROLING) ………………………………………..…….…
8
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN …………………...………………………………..……………… 10
3.2 SARAN …………...……………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………..………………………………….
12
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kami haturkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunianya yang telah
diberikan kepada kita. Semoga Shalawat dan Salam selalu dilimpahkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammaad SAW, beserta sahabat dan keluarganya, serta
pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Kami penyusun
makalah, Alhamdulillah telah berhasil menyelesaikan makalah “Fungsi-fungsi Manajemen”.
Dan makalah ini kami ajukan sebagai tugas untuk melaksanakan kewajiban sebagai
mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari berbagai pihak
untuk membantu kelancaran dan kesempurnaan penulisan selanjutnya.
Semoga apa yang
kami tulis ini bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada umumnya serta
mendapat ridha dari Allah SWT. Amin
Lamongan,
27 Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Kata Manajemen
berasal dari bahasa Perancis kuno “management”, yang memiliki arti
"seni melaksanakan dan mengatur”.
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Perusahaan harus mampu merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi. Perusahaan diharapkan akan mampu bekerjasama
dengan sekelompok orang dengan terkoordinasi, dengan cara yang terstruktur, untuk mencapai tujuan tertentu. Perusahaan
juga diharapkan mampu menerapkan konsep dasar manajemen pada situasi-situasi
yang problematik.
Supaya bisa mencapai hal diatas para perusahaan
memerlukan dasar-dasar pengantar dan fungsi-fungsi manajemen. Pada akhirnya
kami akan mampu mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai peranan
manajemen kedalam lingkungan sekitar kita secara lebih nyata.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang permasalahan tersebut, maka kami mengangkat beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1.
Apa definisi dari planning (perencanaan) ?
2.
Apa definisi dari organizing (pengorganisasian) ?
3.
Apa definisi dari directing (pengarahan) ?
4.
Apa definisi dari coordinating (koordinasi) ?
5.
Apa definisi dari cotroling (pengawasan) ?
1.3 TUJUAN
PENULISAN
Berdasarkan
beberapa rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan penulisan
makalah ini sebagai berikut :
1.
Dapat mengetahui definisi dari planning
(perencanaan)
2.
Dapat mengetahui definisi dari organizing
(pengorganisasian)
3.
Dapat mengetahui definisi dari directing
(pengarahan)
4.
Dapat mengetahui definisi dari coordinating
(koordinasi)
5.
Dapat mengetahui definisi dari cotroling
(pengawasan) .
BAB
II
PEMBAHASAN
Terdapat beberapa fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para pakar.
Fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa para pakar adalah serangkaian kegiatan
yang dijalankan mengikuti suatu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.
Pendapat lain bahwa fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan
manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan
yang berusaha secara sistematis untuk mamahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih
manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman dikatakan baik apabila memiliki tujuan dan
sasaran yang jelas dan diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam kegiatan.
Selanjutnya, menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan
segala sumber daya (manusia, dana, sarana, kesempatan, sumber alam dan lainnya)
secara optimal, efektif dan efesien. Tiap elemen-elemen ditata agar tidak
tumpang tindih.
Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi manajemen yang disampaikan oleh
Gullick ini merupakan pengertian manajemen jika dilihat dari segi ilmu
pengetahuan. Ini adalah fungsi manajemen menurut Luther Gulick yaitu :
2.1
PLANNING (PERENCANAAN)
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan
memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan
dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan
mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan,
bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan
aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal.
Rencana dapat berupa
rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang
tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan
suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan
rencana bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan
menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan
menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Fungsi dari perencanaan
tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Menjelaskan berbagai masalah.
b.
Menentukan prioritas masalah.
c.
Menentukan tujuan dan indikator keberhasilan.
d.
Mengkaji hambatan dan kendala.
e.
Menyusun rencana kerja operasioanal.
Sedangkan manfaat
perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu
mendatang.
b.
Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai
alternatif tindakan.
c.
Mengarahkan perhatian pada tujuan.
d.
Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
e.
Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai
organisasi
f.
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat
waktu, usaha dan dana.
Langkah-langkah dalam
perencanaan :
a. Menyadari
adanya peluang, meskipun datangnya lebih dahulu daripada apa yang biasanya
dianggap sebagai perencanaan yang sebenarnya, kesadaran akan suatu kesempatan
adalah titik awal yang sebenarnya untuk perencanaan. Hal itu meliputi suatu
pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan adanya peluang-peluang di hari depan
dan kemampuan untuk melihatnya dengan jelas dan lengkap.
b. Menentukan
sasaran, langkah kedua dalam perencanaan itu sendiri ialah menetapkan
sasaran-sasaran bagi seluruh perusahaan dan kemudian bagi setiap unit
bawahannya.
c. Menentukan
premis, suatu langkah logis ketiga dalam perencanaan adalah menetapkan, mendapat
persetujuan untuk memanfaatkan, dan menyebarkan premis-premis perencanaan
kritis. Hal itu adalah data yang dapat diramaikan dari sifat sesungguhnya,
kebijakan pokok yang bisa diaplikasikan, dan rencana-rencana perusahaan yang
ada. Premis adalah asumsi-asumsi perencanaan – dengan kata lain, lingkungan
yang diharapkan dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan.
d. Menentukan
arah tindakan alternatif, langkah keempat ialah mencari dan memeriksa arah-arah
alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak Nampak dengan segera.
e. Mengevaluasi
arah tindakan alternatif, setelah menemukan arah tindakan alternatif dan
memeriksa titik kuat dan lemahnya, langkah kelima ialah mengevaluasi arah
tindakan itu dengan menimbang berbagai factor dari sudut premis dan tujuan.
f. Memilih
satu arah tindakan, yaitu titik dimana suatu rencana diterima, titik
sesungguhnya mengenai pengambilan keputusan.
g. Merumuskan
rencana turunan, pada titik dimana suatu keputusan diambil, perencanaannya
jarang lengkap dan langkah lain diusulkan. Biasanya selalu diperlukan rencana
turunan (derivatif) untuk mendukung rencana pokok.
h. Mengurutkan
rencana berdasarkan anggaran, setelah keputusan diambil dan rencana telah
ditentukan, langkah terakhir untuk memberikan arti kepada rencana itu,
sebagaimana telah digambarkan dalam pembicaraan di atas mengenai jenis-jenis
rencana, ialah memberi nomor kepada rencana-rencana itu dengan merubah rencana
itu menjadi anggaran.
Persyaratan perencanaan
terdiri dari :
a. Harus
didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen perencanaan
dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas.
b. Bersifat
sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak
bersifat muluk-muluk.
c. Terperinci,
maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian tindakan yang
akan dilaksanakan.
d.
Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang
dibuat tidak bersifat kaku.
e.
Terdapat pertimbangan antara unsur atau komponen
yang terlibat dalam pencapaian tujuan.
f.
Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta
kemungkinan diadakannya sumberdaya tersebut di masa-masa aktivitas sedang
berlangsung.
g.
Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam
pelaksanaan.
2.2
ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Organizing adalah suatu aktivitas pengaturan
dalam sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh
perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai
tujuan utama perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana organizing merupakan
seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan
wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang bisa
digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer mudah dalam
melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk
menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa dijalankan
dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa personil yang
menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus bertanggung
jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas yang ada
dalam Organizing (fungsi pengorganisasian)
- Mengalokasikan sumber daya,
menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetepkan prosedur yang
dibutuhkan
- Menetapkan strukutur perusahaan
yang menujukan adanya garis kewenangan serta tanggung-jawab
- Aktivitas perekrutan, menyeleksi
orang, pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
- Aktivitas penempatan tenaga kerja
dalam posisi yang pas dan paling tepat.
Ada beberapa Unsur dalam organizing
perusahaan:
- Sekelompok orang yang diarahkan bekerja
sama
- Melakukan aktivitas yang sudah
ditetapkan
- Aktivitas diarahkan guna mecapai
tujuan
Beberapa manfaat organizing antara
lain :
- Memungkinkan untuk pembagian
atas tugas tugas yang sesuai dengan kondisi perusahaan
- Menciptakan spesialisasi saat
menjalankan tugas
- Personil dalam perusahaan
mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
Dan ini beberapa fungsi dari
organizing :
- Pendelegasian wewenang didalam
manajemen atas (puncak) kepada manajemeen pelaksana
- Ada pembagian tugas yang jelas
- Mempunyai manajer puncak yang
profesional guna mengkoordinasikan semua aktivitas.
2.3
DIRECTING (PENGARAHAN)
Pengarahan
adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para
petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff
yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya
masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
Pengarahan
(orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada perusahaan, fungsinya,
tugasnya, dan orang-orangnya. Perusahaan besar biasanya mempunyai program
pengarahan yang formal yang menerangkan hal-hal ini: sejarah, produk dan jasa,
kebijaksanaan umum, organisasi (divisi, departemen, dan lokasi), tunjangan
(asuransi, pension, cuti), persyaratan kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan
peraturan keamanan ,dan lain-lain.
Dalam
pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling
sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan bagaimana
seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan yang disampaikan manajer
sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf pun akan termotivasi
untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatannya.
Pengarahan
pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang direncanakan dapat
berjalan dengan baik. Dengan pengarahan (directing) diharapkan :
1.
Adanya kesatuan perintah (unity of command), artinya
dengan pengarahan ini akan diperoleh kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan
oleh para pelaksana. Sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran yang dapat
membingungkan para pelaksana.
2.
Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan
bawahan, artinya dengan pengarahan yang berupa petunjuk atau perintah oleh
atasan yang langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi mis komunikasi. Di
samping itu pengarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan antara
atasan dan bawahan.
3.
Adanya umpan balik yang langsung, artinya pimpinan
dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan.
Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.
Ada
beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan:
- Mengimplementasikan suatu proses
kepemimpinan, pembimbingan, dan memberikan motivasi kepada pekerja supaya
bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan
- Memberi tugas serta penjelasan
secara rutin tentang pekerjaan
- Menjelaskan semua kebijakan yang
sudah ditetapkan
2.4
COORDINATING (KOORDINASI)
Coordinating
atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen untuk
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan,
kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan
pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim
dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan
menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara
para anggota itu sendiri.
Pengkoordinasian
merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang terlibat organisasi
ke dalam suasana kerja sama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat
dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan
kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi
ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju
ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan untuk mengatasi
kemungkinan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan wewenang atau
saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian yang ada dalam
organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi , termasuk organisasi
pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti :
a.
Melaksanakan penjelasan singkat
b.
Mengadapat rapat kerja
c.
Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan
2.5
CONTROLING (PENGAWASAN)
Controling merupakan kegiatan dalam
menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan
atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas dalam fungsi pengendalian
ini misalnya:
- Mengevaluasi keberhasilan dalam
proses mencapai tujuan dan target mengikuti indikator yang sudah
ditetapkan
- Menempuh langka klarifikasi serta
koreksi atas terjadinya penyimpangan yang ditemukan
- Memberi alternatif solusi atas
masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Controlling atau fungsi pengawasan
bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:
- Routing (jalur), manajer harus bisa
menetapkan cara atau jalur guna bisa mengetahui letak dimana sesuatu
sering terjadi suatu kesalahan.
- Scheduling (Penetapan waktu), dalam
penetapan waktu, manajer harus bisa menetapkan dengan tugas kapan
semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang, pengawasan yang dijadwal
tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya yang
dilakukan secara mendadak terkadang malah lebih berguna.
- Dispatching (Perintah pelaksanaan),
adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan
yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu. dengan
perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan bisa terhindar dari
kondisi yang terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa diidentifikasikan
siapa yang telah berbuat kesalahan.
- Follow
Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka seharusnya
pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu. dengan memberi
peringatan pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja berbuat
kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak
terulang lagi.
Suatu
bentuk pengawasan yang bagus seharusnya sesuai dengan kebutuhan dan sifat dari
perusahaan. Jadi faktor faktor serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan
dilakukan perlu diperhatikan. suatu pengawasan yang baik harus dilakukan dengan
ekonomis jika dilihat dari biaya, bisa menjamin ada aktivitas perbaikan. Maka dari
itu perlu disiapkan suatu langkah sebelum pengawasan dilaksanakan seperti tata
pola dan rencana perusahaan.
BAB
3
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Manajemen merupakan bidang pengetahuan
yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Definisi manajemen yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian
manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi manajemen
menurut Luther Gulick yang biasa dikenal dengan singkatan POSDCORB.
1.
Planning (perencanaan)
Perencanaan yang kata
dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan
segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa
yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada
pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana
melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas
tersebut untuk mencapai tujuan secar maksimal.
2.
Oraganizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang
serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang
itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin
pencapaian tujuan.
3.
Directing (pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan
terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan
staff yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di
bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah
ditentukan.
4.
Coordinating (koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan
menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.
5. Controling
(pengawasan)
Proses
yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
3.2
SARAN
Saran
yang dapat kami berikan, yaitu :
1. Pengorganisasian
akan lebih tepat kalau mereka mengerti teori dasar dan menilainya sebagai suatu
alat diagnosis dan pembimbing untuk menciptakan sebuah struktur yang akan
paling baik melayani kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan tertentu.
2. Penyusunan
pegawai berdasarkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh seorang pegawai.
3. Pengarahan
dilakukan oleh seseorang yang telah menguasai dan mengenal betul perusahaan
atau institusi tersebut.
Pembuatan
makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang kami
peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu
kami harapkan agar pembaca bisa mencari sumber yang lain guna mengoreksi bila
terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Koontz,
Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 1
Koontz,
Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 2
Notoadmodjo,
Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta:Rineka Cipta.
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/08/fungsi-manajemen.
Harold Koontz, Cyrll O’Donnell, Heinz
Weihrich. 1990, Manajemen Edisi 8 Terjemahan. Jakarta. Penerbit : Erlangga.
Indriyo Gitosudarmo. 1996, Prinsip Dasar
Manajemen Edisi 3. Yogyakarta. Penerbit : BPFE UGM.
Langganan:
Postingan (Atom)