Senin, 28 Desember 2015

Manajemen Koprasi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                                    Halaman
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..……………..… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..…………….…. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG …………………………………………..…………...……… 1
1.2  RUMUSAN MASALAH ……………………………………..…………...…….…... 1
1.3  TUJUAN PENULISAN ………..……………....…….…………………...…………. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  PERENCANAAN (PLANNING) ………………………..…………………………. 3
2.2  PENGORGANISASIAN (ORGANIZING) ……………...………………………… 5
2.3  PENGARAHAN (DIRECTING) ………………...…………………………………. 7
2.4. KOORDINASI (COORDINATING) ………………………………………...…….. 8
25.  PENGAWASAN (CONTROLING) ………………………………………..…….… 8
BAB III PENUTUP
3.1  KESIMPULAN …………………...………………………………..……………… 10
3.2  SARAN …………...……………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………..…………………………………. 12


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunianya yang telah diberikan kepada kita. Semoga Shalawat dan Salam selalu dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammaad SAW, beserta sahabat dan keluarganya, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Kami penyusun makalah, Alhamdulillah telah berhasil menyelesaikan makalah “Fungsi-fungsi Manajemen”. Dan makalah ini kami ajukan sebagai tugas untuk melaksanakan kewajiban sebagai mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari berbagai pihak untuk membantu kelancaran dan kesempurnaan penulisan selanjutnya.
Semoga apa yang kami tulis ini bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada umumnya serta mendapat ridha dari Allah SWT. Amin

         Lamongan, 27 Oktober 2015

Penyusun












BAB I
PENDAHULUAN

1.1           LATAR BELAKANG
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno management, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif  berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Perusahaan harus mampu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi. Perusahaan diharapkan akan mampu bekerjasama dengan sekelompok orang dengan terkoordinasi, dengan cara yang terstruktur, untuk mencapai tujuan tertentu.  Perusahaan juga diharapkan mampu menerapkan konsep dasar manajemen pada situasi-situasi yang problematik.
Supaya bisa mencapai hal diatas para perusahaan memerlukan dasar-dasar pengantar dan fungsi-fungsi manajemen. Pada akhirnya kami akan mampu mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai peranan manajemen kedalam lingkungan sekitar kita secara lebih nyata.
1.2          RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka kami mengangkat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa definisi dari planning (perencanaan) ?
2.      Apa definisi dari organizing (pengorganisasian) ?
3.      Apa definisi dari directing (pengarahan) ?
4.      Apa definisi dari coordinating (koordinasi) ?
5.      Apa definisi dari cotroling (pengawasan) ?


1.3          TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan beberapa rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.      Dapat mengetahui definisi dari planning (perencanaan)
2.      Dapat mengetahui definisi dari organizing (pengorganisasian)
3.      Dapat mengetahui definisi dari directing (pengarahan)
4.      Dapat mengetahui definisi dari coordinating (koordinasi)
5.      Dapat mengetahui definisi dari cotroling (pengawasan) .























BAB II
PEMBAHASAN

            Terdapat beberapa fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para pakar. Fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa para pakar adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan mengikuti suatu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Pendapat lain bahwa fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
            Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk mamahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman dikatakan baik apabila memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, dana, sarana, kesempatan, sumber alam dan lainnya) secara optimal, efektif dan efesien. Tiap elemen-elemen ditata agar tidak tumpang tindih.
            Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi manajemen yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi manajemen menurut Luther Gulick yaitu :
2.1      PLANNING (PERENCANAAN)
            Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal.
                        Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan  suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Menjelaskan berbagai masalah.
b.      Menentukan prioritas masalah.
c.       Menentukan tujuan dan indikator keberhasilan.
d.      Mengkaji hambatan dan kendala.
e.       Menyusun rencana kerja operasioanal.
Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.
b.      Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.
c.       Mengarahkan perhatian pada tujuan.
d.      Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
e.       Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi
f.       Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu, usaha dan dana.
Langkah-langkah dalam perencanaan :
a.     Menyadari adanya peluang, meskipun datangnya lebih dahulu daripada apa yang biasanya dianggap sebagai perencanaan yang sebenarnya, kesadaran akan suatu kesempatan adalah titik awal yang sebenarnya untuk perencanaan. Hal itu meliputi suatu pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan adanya peluang-peluang di hari depan dan kemampuan untuk melihatnya dengan jelas dan lengkap.
b.     Menentukan sasaran, langkah kedua dalam perencanaan itu sendiri ialah menetapkan sasaran-sasaran bagi seluruh perusahaan dan kemudian bagi setiap unit bawahannya.
c.     Menentukan premis, suatu langkah logis ketiga dalam perencanaan adalah menetapkan, mendapat persetujuan untuk memanfaatkan, dan menyebarkan premis-premis perencanaan kritis. Hal itu adalah data yang dapat diramaikan dari sifat sesungguhnya, kebijakan pokok yang bisa diaplikasikan, dan rencana-rencana perusahaan yang ada. Premis adalah asumsi-asumsi perencanaan – dengan kata lain, lingkungan yang diharapkan dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan.
d.     Menentukan arah tindakan alternatif, langkah keempat ialah mencari dan memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak Nampak dengan segera.
e.     Mengevaluasi arah tindakan alternatif, setelah menemukan arah tindakan alternatif dan memeriksa titik kuat dan lemahnya, langkah kelima ialah mengevaluasi arah tindakan itu dengan menimbang berbagai factor dari sudut premis dan tujuan.
f.      Memilih satu arah tindakan, yaitu titik dimana suatu rencana diterima, titik sesungguhnya mengenai pengambilan keputusan.
g.     Merumuskan rencana turunan, pada titik dimana suatu keputusan diambil, perencanaannya jarang lengkap dan langkah lain diusulkan. Biasanya selalu diperlukan rencana turunan (derivatif) untuk mendukung rencana pokok.
h.     Mengurutkan rencana berdasarkan anggaran, setelah keputusan diambil dan rencana telah ditentukan, langkah terakhir untuk memberikan arti kepada rencana itu, sebagaimana telah digambarkan dalam pembicaraan di atas mengenai jenis-jenis rencana, ialah memberi nomor kepada rencana-rencana itu dengan merubah rencana itu menjadi anggaran. 
Persyaratan perencanaan terdiri dari :
a.     Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas.
b.     Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak bersifat muluk-muluk.
c.      Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan.
d.      Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku.
e.      Terdapat pertimbangan antara unsur atau komponen yang terlibat dalam pencapaian tujuan.
f.       Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan diadakannya sumberdaya tersebut di masa-masa aktivitas sedang berlangsung.
g.      Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.
2.2      ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Organizing adalah suatu aktivitas pengaturan dalam sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer mudah dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa personil yang menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas yang ada dalam Organizing (fungsi pengorganisasian)
  • Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetepkan prosedur yang dibutuhkan
  • Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis kewenangan serta tanggung-jawab
  • Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
  • Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.
Ada beberapa Unsur dalam organizing perusahaan:
  • Sekelompok orang yang diarahkan bekerja sama
  • Melakukan aktivitas yang sudah ditetapkan
  • Aktivitas diarahkan guna mecapai tujuan
Beberapa manfaat organizing antara lain :
  • Memungkinkan untuk  pembagian atas tugas tugas yang sesuai dengan kondisi perusahaan
  • Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
  • Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
Dan ini beberapa fungsi dari organizing :
  • Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas (puncak) kepada manajemeen pelaksana
  • Ada pembagian tugas yang jelas
  • Mempunyai manajer puncak yang profesional guna mengkoordinasikan semua aktivitas.
2.3      DIRECTING (PENGARAHAN)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff  yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada perusahaan, fungsinya, tugasnya, dan orang-orangnya. Perusahaan besar biasanya mempunyai program pengarahan yang formal yang menerangkan hal-hal ini: sejarah, produk dan jasa, kebijaksanaan umum, organisasi (divisi, departemen, dan lokasi), tunjangan (asuransi, pension, cuti), persyaratan kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan peraturan keamanan ,dan lain-lain.
Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatannya.
Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pengarahan (directing) diharapkan :
1.      Adanya kesatuan perintah (unity of command), artinya dengan pengarahan ini akan diperoleh kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana. Sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelaksana.
2.      Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan, artinya dengan pengarahan yang berupa petunjuk atau perintah oleh atasan yang langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi mis komunikasi. Di samping itu pengarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan antara atasan dan bawahan.
3.      Adanya umpan balik yang langsung, artinya pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.
Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan:
  • Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, pembimbingan, dan memberikan motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
  • Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
  • Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
2.4      COORDINATING (KOORDINASI)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.
Pengkoordinasian merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi , termasuk organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti :
a.       Melaksanakan penjelasan singkat
b.      Mengadapat rapat kerja
c.       Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan
2.5 CONTROLING (PENGAWASAN)
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas dalam fungsi pengendalian ini misalnya:
  • Mengevaluasi keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target mengikuti indikator yang sudah ditetapkan
  • Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan yang ditemukan
  • Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:
  • Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa mengetahui letak dimana sesuatu sering terjadi suatu kesalahan.
  • Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer harus bisa menetapkan dengan tugas kapan semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang, pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya yang dilakukan secara mendadak terkadang malah lebih berguna.
  • Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu. dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa diidentifikasikan siapa yang telah berbuat kesalahan.
  • Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka seharusnya pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja berbuat kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak terulang lagi.
Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya sesuai dengan kebutuhan dan sifat dari perusahaan. Jadi faktor faktor serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan dilakukan perlu diperhatikan. suatu pengawasan yang baik harus dilakukan dengan ekonomis jika dilihat dari biaya, bisa menjamin ada aktivitas perbaikan. Maka dari itu perlu disiapkan suatu langkah sebelum pengawasan dilaksanakan seperti tata pola dan rencana perusahaan.

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1       KESIMPULAN
            Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi manajemen yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi manajemen menurut Luther Gulick yang biasa dikenal dengan singkatan POSDCORB.
1.          Planning (perencanaan)
                    Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secar maksimal.
2.         Oraganizing (pengorganisasian)
                   Pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
3.          Directing (pengarahan)
                   Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff  yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
4.          Coordinating (koordinasi)
                   Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
5.       Controling (pengawasan)
                        Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
-  Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
-  Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
3.2       SARAN
Saran yang dapat kami berikan, yaitu :
1.          Pengorganisasian akan lebih tepat kalau mereka mengerti teori dasar dan menilainya sebagai suatu alat diagnosis dan pembimbing untuk menciptakan sebuah struktur yang akan paling baik melayani kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan tertentu.
2.           Penyusunan pegawai berdasarkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh seorang pegawai.
3.          Pengarahan dilakukan oleh seseorang yang telah menguasai dan mengenal betul perusahaan atau institusi tersebut.
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mencari sumber yang lain guna mengoreksi bila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini.








DAFTAR PUSTAKA


Koontz, Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 1
Koontz, Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 2
Notoadmodjo, Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta:Rineka Cipta.
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/08/fungsi-manajemen.   
Harold Koontz, Cyrll O’Donnell, Heinz Weihrich. 1990, Manajemen Edisi 8 Terjemahan. Jakarta. Penerbit : Erlangga.
Indriyo Gitosudarmo. 1996, Prinsip Dasar Manajemen Edisi 3. Yogyakarta. Penerbit : BPFE UGM.





Postingan Lama Beranda

zuliyasuryacitra

zuliya citra. Diberdayakan oleh Blogger.
 

Bungahku

Selamat Menikmati

 

zuliyacitra.blogspot.co.id

...........

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger